KEBERANIAN ADALAH MODAL UTAMA DALAM KEHIDUPAN
8:58 PM
Hidup adalah sebuah
perjuangan yang harus dijalani oleh setiap insan yang bernafas, bukan hanya
manusia hewan dan tumbuhan pun demikian. Hewan harus berburu mangsa bagi
pemakan daging (karnivora) untuk dapat melangsungkan kehidupannya dalam rangka mengisi
perutnya, hewan pemakan tumbuhan (Herbivora) pun demikian harus mencari dimana
letak sumber makanan yang memadai. Tumbuhan harus mengejar arah cahaya matahari
untuk dapat berfotosintesis maka tumbuhan akan selalu menjulang ke atas demi
terlaksananya siklus metabolisme dalam melangsungkan hidupnya serta harus
mencari sumber unsur hara sebagai makanannya maka sering kita melihat akar
selalu menancap ke bawah tanah dan mengarah kesemua arah tanpa aturan.
Begitu pula kita layaknya
sebagai manusia yang merupakan makhluk paling sempurna yang dicipta oleh sang
Maha Pencipta (Alloh SWT) melangsungkan hidup dengan cara yang telah ditetapkan
sebagaimana layaknya hewan dan tumbuhan yang mempunyai caranya masing-masing.
Dengan cara berinteraksi dengan sesama, manusia akan terus mencari jalan
hidupnya demi kelangsungannya mencari sumber pencaharian untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya. Melamar pekerjaan harus berinteraksi, ingin meminjam uang
pun harus berinteraksi terlebih dahulu, bahkan dalam lembaga pemerintahan pun
untuk dapat menghasilkan sebuah keputusan maka harus berinteraksi dahulu bahkan
tidak jarang harus terjadi perdebatan demi menghasilkan sebuah kebenaran yang
kolektif dan objektif “society exists
where several individuals enter into interaction and a plurality becomes unity”1).
Dari semua itu terkandung sebuah perjuangan dalam hidup yang harus dilakukan
oleh seluruh insan hidup.
Saya jadi teringat
lirik lagu DEWA 192) yang kalau tidak salah begini “Hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti”
memang betul, hidup itu perjuangan tanpa henti dan takan pernah berakhir, susah
senang pahit manis itulah kehidupan bagaikan pelangi yang beragam warna
menghiasi keindahannya.
Sebagaimana yang pernah
dikatakan oleh Darwin3) “the
struggle of life” semua organisme membutuhkan tempat, iklim, zat-zat yang
sesuai untuk dapat melangsungkan kehidupannya, maka jika terjadi kelangkaan dan
ketidaksesuaian maka akan terjadi perebutan, persaingan diantara sesamanya.
Sedangkan dalam nalar
fikir logika kehidupan yang banyak dikaji dan bahkan dibuat menjadi sebuah
teori kehidupan oleh filusuf-filusuf barat seperti contohnya Herbert Spencer
(1920-1903)4) tentang prioritas individu atas masyarakat
(individualisme), Spencer berpandangan bahwa manusia mencari nalurinya
berdasarkan kuasa individunya, karena dari individu akan membentuk masyarakat
dan lain sebagainya yang lebih besar lagi, bahkan olehnya kelompok masyarakat
diklasifikasikan menjadi dua jenis kelompok masyarakat yaitu masyarakat militer
dan industri, masyarakat militer kurang lebih menitikberatkan atas kekuasaan
dan kekuatan sehingga manusia akan tunduk oleh sesuatu kekuatan dan kekuasaan
pada masa itu, sehingga dalam proses pencaharian kehidupan tidak jarang akan
terjadi kekerasan demi keberlangsungan sebuah kehidupan. Berbeda halnya dengan
masyarakat industri yaitu masyarakat yang melangsungkan kehidupannya dengan
lebih lembut dan dan damai serta penuh dengan strategi sehingga orang yang
paling cerdaslah yang akan berada pada puncak kehidupan, masyarakat industri
sangat memungkinkan masyarakat tidak terikat oleh sebuah kekuatan dan kekuasaan
pada saat itu, akan tetapi mereka lebih mempunyai kebebasan dalam mencari
kehidupan yang sering kita sebut sekarang yaitu alam demokratis.
Sehingga dengan
beberapa pandangan tersebut dalam kehidupan pasti menimbulkan gejolak ritme
kehidupan atau sering kita sebut roda kehidupan. Dahulu kaum yang selalu dan
harus bekerja adalah kaum laki-laki, tetapi sekarang kaum wanita pun ikut
bekerja dan munculah istilah emansipasi, bahkan mungkin di masa yang akan
datang tidak menutup kemungkinan kaum yang diharuskan bekerja adalah kaum
wanita sedangkan kaum laki-laki berada di rumah mengurusi rumah tangga,
mengasuh anak, dan lain sebagainya. Begitulah dunia sangat mudah sekali berputar
dan berbolak-balik.
Dari sebuah statemen
tersebut saya teringat sebuah sinetron televisi yang berjudul “Dunia Terbalik”
yang kurang lebih menggambarkan kaum laki-laki menggantikan tugas kaum wanita
dan kaum wanita menggantikan tugas kaum laki-laki. Maka dari konteks tersebut
menimbulkan sebuah pertanyaan yang mendasar:
“Apakah demikian adalah
sebuah hal yang wajar atau sebuah hal yang seharusnya tidak terjadi?”
Entah, tapi itulah
kehidupan dan semuanya selalu terkandung Ibrah
(pembelajaran) dari setiap kejadiannya. Maka tugas kita sebagai manusia yaitu
memperjuangkan bagaimana hidup itu tetap berlangsung dan tetap pada koridor
yang telah ditetapkan, karena sejatinnya kita telah diberi modal yang sangat
mendasar yaitu keberanian. Sebagaimana disampaikan oleh Buya Hamka5)
dalam sebuah rekaman ceramah pendeknya “modal
utama dalam hidup yaitu keberanian, maka jika keberanian itu tidak ada, hilang
lah modal hidup kita”. Maka dengan adanya modal keberanian kita akan siap
menghadapi the struggle of life, serta
siap bersanding dengan masyarakat militer ataupun masyarakat industri
sebagaimana Spencer katakan.
1). George Simmel (1858-1918), ilmuan sekaligus
mahaguru ilmu sosial di Strussbug.
2). Grup musik pop Indonesia
yang populer diera tahun 2000 an yang digawangi oleh Ahmad Dani.
3). Filusuf pencetus
teori evolusi, dalam teorinya bahwa evolusi dibagi menjadi empat tahapan yaitu the struggle of life, the survival of the
fittest, natural selection, dan
progress. Dikutip dari buku Realitas Sosial: Refleksi filsafat sosial atas
hubungan individu masyarakat dalam cakrawala sejarah sosiologi karya K.J.
Veeger.
4). Sosiolog asal
inggris, ia meyakini bahwa individu adalah prioritas utama atas masyarakat.
Dikutip dari buku Realitas Sosial: Refleksi filsafat sosial atas hubungan
individu masyarakat dalam cakrawala sejarah sosiologi karya K.J. Veeger.
5). Ulama besar diera
orde baru, ketua MUI pertama, Penulis, Sastrawan.
Oleh: yakub Saroni
0 komentar