(cerita sangat pendek)

Disebuah negri yang bernama Indonesia ada sebuah makhluk ciptaan tuhan yang bernama

Rawit. Dia hidup dan besar di sana dan bahkan beranak pinak disana. Sebelum itu, negri

Indonesia terkenal dengan negri surga dunia untuk semua makhluk hidup yang tinggal

disana, Indonesia yang luas mempuyai tanah yang subur dan air yang melimpah.

Si rawit hidup berdampingan dengan makhluk lain, si rawit tekenal dengan makhluk kecil

tetapi disukai banyak orang. Suatu ketika orang-orang menyukainya dan banyak

membutuhkannya, si rawit seolah kehilangan kesadaran dirinya, ia menjadi angkuh dan

sombong, yang dulunya kecil langsing kini menjadi besar dan buncit.

Rawit selalu dipermainkan oleh siapapun yang mempunyai tangan-tangan usil. Hingga suatu

ketika tiba-tiba si rawit membuncit dan orang-orang termakan isu karena kebuncitannya.

Apakah benar si rawit telah membuncit? Tanya banyak orang diseluruh antero negri. Isu

beredar dimana-mana bahwasanya sirawit kini tidak lagi dapat berdampingan dengan

masyarakat yang dikarenakan kebuncitannya.

Lantas jika memang benar si rawit kini membuncit, lalu siapa yang menyebabkan ia kini

membuncit? Apakah permainan orang jahil? Lalu bagaimana pemerintah negri tersebut

menanggulanginya?

Entahlah, rawit kini sudah dengan sangat sombongnya tak mau lagi bersahabat dengan

rakyat khususnya rakyat kecil. Karena kebuncitannya kini ia seolah angkuh dan tidak mau

melirik lagi rakyat yang selalu mengharapkannya.

Lalu siapa yang harus disalahkan jika kini rawit membuncit dan ia menjadi sombong?

Dulu rawit sangat berdekatan dengan rakyat, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Memasuki

era milenial ini rawit mungkin sudah sangat jauh dengan rakyat kecil. Rakyat kini hanya bisa

berharap si rawit dapat kembali dengan jati dirinya yang dulu sangat dengat dengan rakyat

kecil. Rakyat hanya bisa pasrah jika ia menjadi angkuh karena ada yang menyokong dan

mempermainkannya.

#refleksi_caberawit #caberawit #membuncit