FENOMENA PERUBAHAN IKLIM DAN PRODUKSI PERTANIAN
12:08 PM
Perubahan
iklim merupakan suatu keadaan dimana pola iklim dunia berubah secara
drastis dan tajam. Hal tersebut menyebabkan terciptanya berbagai macam fenomena
cuaca yang sangat kacau dan ekstrim. Seperti curah hujan yang tinggi dan tak
menentu, cuaca panas yang terus mengalami peningkatan, aliran panas dan dingin
yang ekstrim di siang dan malam hari, tiupan angin yang sangat kencang, topan
badai yang besar, temperatur musim dingin yang tinggi, dan lain sebagainya.
Perubahan
iklim sangat berkaitan erat dengan namanya pemanasan global dan efek rumah kaca. Karena pemanasan
global-lah yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan pemanasan
global terjadi akibat dari adanya efek rumah kaca. Hal tersebut menjadikan
ketiganya tidak mungkin dipisahkan dan menjadi kontributor terbesar sebagai
sumber dari adanya pengrusakan dan penghancuran kehidupan di muka bumi ini.
Telah
secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari yang
dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi disebut
gas rumah kaca. Sehingga sinar tersebut terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini
dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah
kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat
menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca
tersebut.Gas Rumah Kaca (GRK) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai
kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil
(minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan
bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran
dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. GRK yang
dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan
nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi GRK di atmosfer.
Selama bertahun-tahun kita telah terus menerus melepaskan karbondioksida ke atmosfir dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batubara, gas bumi dan minyak bumi. Hal ini telah menyebabkan meningkatnya selimut alami dunia, yang menuju kearah meningkatnya suhu iklim dunia, dan perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi juga mematikan. Greenpeace percaya bahwa hanya dengan langkah pengurangan emisi gas rumah kaca yang sistematis dan radikal dapat mencegah perubahan iklim yang dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah kepada ekosistem dunia dan penduduk yang tinggal didalamnya.
Selama bertahun-tahun kita telah terus menerus melepaskan karbondioksida ke atmosfir dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batubara, gas bumi dan minyak bumi. Hal ini telah menyebabkan meningkatnya selimut alami dunia, yang menuju kearah meningkatnya suhu iklim dunia, dan perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi juga mematikan. Greenpeace percaya bahwa hanya dengan langkah pengurangan emisi gas rumah kaca yang sistematis dan radikal dapat mencegah perubahan iklim yang dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah kepada ekosistem dunia dan penduduk yang tinggal didalamnya.
Akibat perubahan iklim yang tidak menentu, produksi
pertanian pun akan terkena imbas dari akibat perubahan iklim tersebut. Produksi
pertanian akan turun jika musim kemarau dan kekurangan air, dan sebaliknya
produksi pertanian akan meningkat apabila musim hujan dan sumber air melimpah.
Tetapi produksi pertanian akan malah menurun apabila terjadi musim hujan yang
berkelanjutan yang disertai dengan angin yang tidak setabil, karena akan
merusak proses penanaman tanaman pertanian.
Dengan begitu perubahan iklim harus kita perhatikan demi
keberhasilan produktivitas pertanian, dan karena itu saya menulis naskah ini
semoga dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
0 komentar